Laprak M2



1. Jurnal [Kembali]

Nama                             : Gading Bintang Riadhi

No BP                            : 2410951020

Tanggal Praktikum       : 25 Maret 2025

Asisten                          : Putri Aisyah John

                                                Muhammad Agung Maulana

 

Oscilloscope

 

1.     Mengukur dan Mengamati Tegangan Searah dan Tegangan Bolak-Balik

 

Tegangan DC

Amplitudo Vpp

Perioda

Frekuensi

 80 mV

 -

 -

Tegangan AC

Amplitudo Vpp

Perioda

Frekuensi

 4,20 mV

100 us

10KHz
 

 

2.     Membandingkan Frekuensi

 

 

Jenis Gelombang

Frekuensi oscilloscope

 

Frekuensi Generator Fungsi

Sinusoidal

 1000 

1000

Gigi gergaji

 1000 

1000

Pulsa (Kotak)

 1000 

1000


3.     Membandingkan Frekuensi dengan Cara Lissajous

 

Perbandingan Frekuensi

Frekuensi Generator A

(fy)

Frekuensi Generator B

(fx)

Gambar Lissajous

1 : 1

 1000 Hz

1000 Hz 

 


1 : 2

 1000 Hz

2000 Hz 

 


2 : 1

 2000 Hz

1000 Hz 

 


1 : 3

 1000 Hz

3000 Hz 

 


3 : 1

 3000 Hz

1000 Hz 

 


2 : 3

 2000 Hz

3000 Hz 

 


3 : 2

 3000 Hz

2000 Hz 

 


 

 

 

 

4.    Pengukuran Daya Beban Lampu Seri

 

 

Beban

 

Daya Terukur (Watt)

 

V total

 

I total

 

Daya Terhitung (Watt)

1 Lampu

 0,75 Watt

1,452 V

260 mA 

0,377 Watt 

2 Lampu

 1,5 Watt

1,478 V 

200 mA 

0,2936 Watt 

3 Lampu

2,75 Watt  

1,478 V 

180 mA 

0,266 Watt 

 

5.    Pengukuran Daya Beban Lampu Parallel

 

 

Beban

 

Daya Terukur (Watt)

 

V total

 

I total

 

Daya Terhitung (Watt)

1 Lampu

 0,75 Watt

1,478 V 

260 mA 

 0,384 Watt

2 Lampu

1,5 Watt 

1,448 V 

500 mA 

0,724 Watt 

3 Lampu

2,25 Watt 

1,410 V

350 mA 

0,4935 Watt 


2. Prinsip Kerja [Kembali]

Oscilloscope

1.     Kalibrasi oscilloscope

a.      Hidupkan oscilloscope dan tunggu beberapa saat sampai pada layar akan muncul berkas elektron

b.     Atur posisi sinyal pada layar sehingga terletak di tengah-tengah

      c.      Hubungkan input kanal A dengan terminal kalibrasi yang ada pada

oscilloscope

d.     Amati bentuk gelombang dan tinggi amplitudonya.

 

 

2.    Mengukur dan Mengamati Tegangan Searah dan Tegangan Bolak-Balik

 Susun rangkaian seperti gambar berikut








        Tegangan Searah

a.    Atur output power supply sebesar 4 Volt

b.   Hubungkan input kanal B oscilloscope dengan output power supply

c.    Atur saklar oscilloscope pada DC, bacalah dan amati berapa tegangan yang diukur oleh oscilloscope

·         Tegangan Bolak Balik

a.    Atur generator sinyal pada frekuensi 1 kHz gelombang sinusoidal, dengan besar tegangan 4 Vp-p

b.   Kemudian ukur dan amati tegangan ini dengan oscilloscope



3.    Mengukur dan Mengamati Frequency

 

        a.      Susun rangkaian seperti gambar berikut







    


b.  Hubungkan output dari function generator dengan input kanal A oscilloscope. Saklar fungsi dari function generator pada posisi sinusoidal

c.      Amati bentuk gelombang yang muncul pada layar, kemudian ukurlah frekuensinya. Catat penunjukan frekuensi dari function generator

d.     Bandingkan hasil pengukuran frekuensi dengan oscilloscope dengan frekuensi yang ditunjukan oleh function generator

e.      Ulangi langkah b dan c untuk gelombang gigi gergaji (segitiga) dan gelombang pulsa


4.    Membandingkan Frekuensi dengan Cara Lissajous

     a.      Susun rangkaian seperti gambar berikut




b.     Atur selektor time base oscilloscope pada posisi XY dan saklar pemilih kanal pada posisi A dan sinkronisasi pada posisi B

c.      Hubungkan sinyal dengan frekuensi yang tidak diketahui pada input A dan sinyal dengan frekuensi yang dapat dibaca pada input B

d.     Atur frekuensi sinyal pada kanal A, sehingga diperoleh gambar seperti salah satu dari gambar 2.1. Kemudian amati berapa perbandingan frekuensinya.

Bacalah penunjukan frekuensi generator

e.      Ulangi langkah b dan c untuk frekuensi yang lain dan catat hasilnya dalam bentuk gambar gelombang Lissajous

f.      Atur perbandingan X:Y pada 1:1, 1:2, 1:3, 2:1, 2:3, 3:1, 3:2


Pengukuran Daya

5.       Mengukur Daya Satu Fasa






a.                Buat rangkaian seperti Gambar diatas dengan sumber AC dan beban 25 watt

b.                Ukur daya yang terbaca pada wattmeter

c.                Ulangi untuk beban yang berbeda-beda sesuai dengan Tabel

d.                Catat penunjukan dari wattmeter


3. Video Percobaan [Kembali]

Oscilloscope


Pengukuran Daya



4. Analisa[Kembali]

1. Mengapa diperlukan kalibrasi sebelum oscilloscope digunakan?

Jawab :
 
Karena proses ini memeriksa dan menyesuaikan kinerja osiloskop agar sesuai dengan spesifikasi pabrik atau standar referensi. Tujuannya adalah memastikan bahwa pengukuran tegangan, waktu, frekuensi, dan bentuk gelombang yang ditampilkan akurat dan konsisten sesuai dengan standart nasional dan internasional. Kalibrasi juga digunakan untuk menyesuaikan dengan perubahan lingkungan yang mempengaruhi pengukuran oscilloscope.

2. Jelaskan perbedaan tegangan AC dan DC pada oscilloscope berdasarkan amplitudo, frekuensi, dan periode!

Jawab : 

Pada tegangan AC :
Amplitudo : Berubah secara periodik dari positif ke negatif
Frekuensi   :  Memiliki frekuensi pada kurva sinyalnya (Pada percobaan 1 = 10Khz)
Periode      : Memiliki periode pada kurva sinyalnya (Pada percobaan 1 = 100 us)

Pada tegangan DC :
Amplitudo : Konstan pada nilai yang sama
Frekuensi   : Tidak memiliki frekuensi karena tidak berosilasi
Periode      : Tidak memiliki periode karena tidak berosilasi

3. Jelaskan macam-macam bentuk gelombang berdasarkan generator fungsi dan frekuensi!

Jawab :
  1. Gelombang Sinusoidal (Sine Wave) : Bentuk gelombang halus dan periodik, umum dalam sinyal AC dan komunikasi.
  2. Gelombang Segitiga (Triangle Wave) : Naik dan turun secara linear, sering digunakan dalam pemrosesan sinyal.

  3. Gelombang Kotak (Square Wave) : Bergantian antara dua level tegangan, digunakan dalam rangkaian digital.

  4. Gelombang Gigi Gergaji (Sawtooth Wave) : Naik perlahan dan turun tajam, digunakan dalam osiloskop dan synthesizer musik.

4. Bandingkan nilai daya yang terukur dan nilai daya terhitung pada pengukuran daya beban lampu seri!

Jawab :

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, nilai yang didapat pada daya terukur dengan daya terhitung seharusnya sama. Arus pada rangkaian seri juga seharusnya bernilai sama untuk setiap percobaan. Tetapi, terdapat perbedaan daya yang terukur dengan nilai daya yang terhitung pada pengukuran daya beban lampu seri. 

 

Beban

 

Daya Terukur (Watt)

 

V total

 

I total

 

Daya Terhitung (Watt)

Lampu

 0,75 Watt

1,452 V

260 mA 

0,377 Watt 

Lampu

 1,5 Watt

1,478 V 

200 mA 

0,2936 Watt 

Lampu

2,75 Watt  

1,478 V 

180 mA 

0,266 Watt 

 

Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor :
  •       Kesalahan dalam pembacaan dan perhitungan data
  •       Kerugian daya pada kabel
  •       Alat belum terkalibrasi dengan baik

5. Bandingkan nilai daya yang terukur dan nilai daya terhitung pada pengukuran daya beban lampu parallel!

Jawab :

Pada percobaan ini, nilai daya yang terukur dan nilai daya terhitung berbeda, tegangan pada setiap percobaan seharusnya tetap sama walaupun arusnya terbagi. Adapun penyebab perbedaan nilai daya adalah :

  • Kelalaian praktikan dalam pembacaan dan perhitungan data
  • Kehilangan daya pada saaat percobaan
  • Pengaruh resistansi internal dari alat ukur

 

Beban

 

Daya Terukur (Watt)

 

V total

 

I total

 

Daya Terhitung (Watt)

Lampu

 0,75 Watt

1,478 V 

260 mA 

 0,384 Watt

Lampu

1,5 Watt 

1,448 V 

500 mA 

0,724 Watt 

Lampu

2,25 Watt 

1,410 V

350 mA 

0,4935 Watt 



5. Download File[Kembali]

Download File Laporan Akhir [Klik Disini]

Download File Percobaan Oscilloscope [Klik Disini]

Download File Percobaan Pengukuran Daya [Klik Disini]


Komentar